Jumat, 17 April 2009

MBS

Inisiasi 1
Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online kali ini, Anda akan dipandu oleh tutor Anda untuk matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.


Pada inisiasi pertama ini, akan kita diskusikan materi yang ada pada bahan ajar cetak. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam buku ajar cetak, unit 1 materi yang dibicarakan adalah latar belakang MBS dan Konsep Dasar MBS. Namun, dalam kegiatan tutorial online yang pertama ini materi yang dibahas adalah latar belakang MBS.
Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan dari kegiatan tutorial 1 ini Anda diharapkan akan mampu:
1. mendeskripsikan pengertian MBS
2. memberikan alasan diterapkannya MBS
3. mengungkapkan tujuan diterapkannya MBS
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara, seperti yang telah Anda pahami bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai upaya dilakukan dan salah satunya adalah melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah atau MBS. MBS nerupakan pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas.
Dengan demikian Anda perlu menggarisbawahi bahwa MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat melalui pendidikan yang bermutu yang pada akhirnya mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Hal ini sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional bahwa Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif atau insan kamil dan paripurna. MBS tidak saja untuk Indonesia, bahkan pada beberapa negara maju telah diterapkan dan hasilnya telah nyata, seperti di Australia, Finlandia, dan Amerika Serikat.
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 1
Perlu Anda ingat kembali, bahwa Bank Dunia pada 1999, mengkonsepsikan bahwa MBS merupakan bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan yang ditandai oleh otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat dan dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi ini diberikan agar sekolah dapat dengan leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
Nah partisipasi masyarakat ini dituntut agar masyarakat lebih memahami pendidikan, membantu, serta mengontrol dalam pengelolaan pendidikan. Untuk itulah sekolah dituntut memiliki tanggung jawab yang tinggi, baik kepada orangtua, masyarakat, maupun pemerintah.
Jadi MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dengan melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan nasional. MBS merupakan wujud dari reformasi pendidikan yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para siswa. Dapat juga dikatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumberdaya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sejarah Munculnya Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, mungkin Anda telah mengetahui secara faktual, bahwa telah banyak usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat pendidikan dasar. Namun hasilnya kurang menggembirakan. Secara garis besar Anda tentu ingat, faktor yang menyebabkannya yaitru (a) kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada output pendidikan terlalu memusatkan pada input, sehingga proses pendidikan kurang diperhatikanb, (2) penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik. Hal ini menyebabkan tingginya ketergantungan kepada keputusan birokrasi. Oleh sebab itulah sekolah menjadi tidak mandiri, kurang inisiatif dan miskin kreativitas, sehingga usaha dan saya untuk mengembangkan atau meningkatkan mutu layanan dan keluaran pendidikan menjadi kurang termotivasi, dan (3) peran serta masyarakat, terutama orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan, selama ini hanya terbatas pada dukungan dana, padahal mereka sangat penting dalam proses-proses pendidikan seperti pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan akuntabilitas. Oleh sebab itulah perlu desentralisasi pendidikan sebagai faktor pendorong MBS ini.
2 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan di Amerika Serikat, konsep Site Based Management merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan-keputusan pendidikan dalam anggaran pendidikan, sumberdaya pendidik, kurikulum dan evaluasi pendidikan (penilaian). Demikian juga studi yang dilakukan di El Salvador, Nepal dan Pakistan. Rata-rata informasi menunjukkan pemberian otonomi pada sekolah telah meningkatkan motivasi dan kehadiran guru. Sementara di Australia, School Based Management merupakan refleksi pengelolaan desentralisasi pendidikan yang menempatkan sekolah sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan yang menyangkut visi, misi, dan tujuan atau sasaran sekolah yang membawa implikasi terhadap pengambangan kurikulum sekolah dan program-program operatif sekolah yang lain. MBS di Australia dibangun dengan memperhatikan kebijakan dan panduan dari pemerintah negara bagian di satu pihak, dan di pihak lain dari partisipasi masyarakat melalui school council dan parent and community association. Perpaduan keduanya melahirkan dokumen penting penyelenggaraan MBS yaity school policy yang memuat visi, misi, sasaran, pengembangan kurikulum, dan prioritas program, (2) school planning review serta (3) school annual planning quality assurance. Akuntabilitas dilakukan melalui external and internal monitoring.
Dengan belajar keberhasilan di negara lain seiring dengan diberlakukannnya Undang-undang Otonomi Daerah yaitu UU.No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang N0.25 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka semakin membuka peluang kebijakan pendidikan di Indonesia mengalami desentralisasi pula yang salah satu bentuknya berupa Manajemen Berbasis Sekolah. Sejarah baru pengelolaan pendidikan di Indonesia melalui MBS menjadikan pengelolaan pendidikan di Indonesia berpola desentralisasi, otonomi, pengambilan keputusan secara partisipatif. Pendekatan birokratik tidak ada lagi. Yang ada adalah pendekatan profesional.
Nah, kalau kita lihat lebih jauh dalam Pasal 11 UU No.25 Tahun 1999, kewenangan daerah kabupaten dan kota, mencakup semua bidang pemerintahan termasuk di dalamnya pendidikan dan kebudayaan, maka terdapat otonomi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan yang mengarah kepada pendidikan berbasis masyarakat, dan pemerataan pelayanan pendidikan yang berkeadilan.
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 3
Alasan Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara, tentunya Anda masih ingat bukan, bahwa MBS diterapkan karena beberapa alasan (1) dengan pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah, maka sekolah akan lebih inisiatif/kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah, (2) dengan pemberian fleksibilitas/keluwesan-keluwesan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdayanya, maka sekolah akan lebih luwes dan lincah dalam mengadakan dan memanfaatkan sumberdaya sekolah secara optimal untuk meningkatkan mutu sekolah, (3) sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya, (4) Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik, (5) Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya, (6) Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat, (7) Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat., (8) sekolah dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran mutu pendidikan yang telah direncanakan, (9) Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat; dan (10) sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat.
Nah, dengan mengetahui alasan mengapa MBS diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka Anda semakin yakin bahwa MBS akan meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Namun, implementasi MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta membuat efisien sistem dan menghilangkan birokrasi yang saling tumpang tindih.
4 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Tujuan Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara, berbicara tentang tujuan, sangat terkait dengan alasan dan manfaat diberlakukannya MBS dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Anda tentunya telah membaca bahan ajar cetak unit 1, mengapa MBS dikembangkan di Indonesia. Berdasarkan alasan penerapan MBS, maka Anda dapat membuat sebuah simpulan tujuan penerapan MBS ini.
Untuk mengingatkan kembali, tujuan penerapan manajemen berbasis sekolah adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Nah, secara lebih rincinya, MBS bertujuan untuk (1) meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian, fleksibilitas, partisipasi, keterbukaan, kerjasama, akuntabilitas, sustainabilitas, dan inisiatif sekolah dalam mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia, (2) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, (3) meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya dan (4) meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
Selanjutnya, kami mempersilakan Anda membaca kembali bahan ajar cetak Manajemen Berbasis Sekolah yang telah Anda miliki , khususnya unit 1 dengan cermat, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
1. Berdasarkan konsep dasar MBS, berilah penjelasan pentingnya MBS dalam upaya peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Mengapa reformasi pendidikan di Indonesia mengarah kepada penerapan MBS apabila dikaitkan dengan otonomi daerah?
3. Salah satu alasan diterapkannya MBS adalah pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah. Dengan otonomi yang besar kepada sekolah maka sekolah akan lebih inisiatif/kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah. Bagaimanakah cara sekolah memanfaatkam otonomi yang diberikan ini untuk mengembangkan mutu pendidikan?
4. Apakah tujuan penerapan MBS apabila dikaitkan dengan konsep efisiensi, mutu dan pemerataan bidang pendidikan ?
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 5
Selanjutnya, untuk mengetahui keakuratan hasil jawaban Anda, kami persilakan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas mailing list yang telah Saudara bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat mailing list perguruan tinggi tempat Anda kuliah. Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut. Perlu Anda ketahui, bahwa materi ini sangat penting untuk Anda kuasai, karena merupakan dasar untuk mempelajari materi yang terdapat pada unit-unit selanjutnya, yaitu unit 2,3,4,5, dan 6.
Nah Saudara, sampai di sini pertemuan tutorial online kita melalui wahana internet, sampai jumpa dan Selamat belajar! Selamat menikmati hari-hari indah Anda !
6 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Alternative Assessment Mbs
Penugasan Tutorial Online Inisiasi # 1.
Saudara mahasiswa, tibalah saatnya Anda mengerjakan assessment sebagai bagian tak terpisahkan dari tutorial online. Diharapkan melalui assessment kali ini, pemahaman Anda terhadap materi perkuliahan semakin mantap dan komprehensif.
Saudara mahasiswa, Anda diminta untuk membaca bahan ajar cetak keseluruhan unit 1. Anda juga diminta memndownload dan membaca artikel “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah-Sebuah Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah Untuk Peningkatan Mutu” yang ditulis oleh Drs. Umaedi, M.Ed. Anda dapat mendownload artikel ini pada situs di Internet melalui http://www/manajemen berbasis sekolah. htm.
Assessment kali ini, selain Anda diminta untuk membaca juga menuliskan pemahaman Anda dalam bentuk essay. Hal ini dimaksudkan agar Anda memiliki kompetensi dasar dalam memahami pengertian dan latar belakang implementasi MBS. Pengukuran keberhasilan Anda akan dilihat dari hasil tulisan esai Anda.
Selanjutnya Anda harus menulis esei yang isinya berupa paragraf-paragraf yang isinya mencakup jawaban dari pertanyaan:
• Konsep apa yang dapat Anda temukan dalam Artikel yang saudara baca !
(tulislah dalam 1 paragraf)
• Prinsip-prinsip apakah yang melandasi MBS dalam implementasinya di Indonesia ( tulislah 1 paragraf)
• Fakta apa yang melandasi tumbuhnya MBS di Indonesia. ! ( 2 paragraf)
• Kesimpulan ( tulislah 1 paragraf)
Nah Saudara, selamat mengerjakan. Untuk mengetahui rubrik/skala penilaian dapat dilihat pada halaman berikut ini.
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 7
RUBRIK/SKALA PENILAIAN
EVALUASI RUBRIK INISIASI MBS # 1
Nama Mahasiswa : -------------------------------------------------------------------------------
NIM : -------------------------------------------------------------------------------
Tanggal mengirin :--------------------------------------------------------------------------------
Alamat e-mail :--------------------------------------------------------------------------------
Kriteria Penilaian (1) lemah, (2) cukup (fair), (3) baik (adequate), (4) sangat baik (very good), dan (5 sempurna (exellent
A. Content Thoughts (Kemampuan Kognitif dan Pemahaman Isi)
ASPEK YANG DINILAI
SKALA NILAI
Kemampuan mengingat informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan memahami informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menerapkan informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menganalisis informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan mensintesakan 2 informasi/lebih MBS
1
2
3
4
Kemampuan mengkritisi informasi MBS
1
2
3
4
B. Organization and Style Thoughts ( Sistematika Penulisan)
Kemampuan menuliskan ide
1
2
3
4
Kemampuan mengembangkan gagasan
1
2
3
4
Kemampuan menerapkan ejaan dalam bahasa tulis
1
2
3
4
8 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
C. Afection Domain ( Afektif)
Ketepatan waktu mengerjakan tugas
1
2
3
4
Kerapihan dan sistematika
1
2
3
4
Kerjasama dengan teman (peer learning)
1
2
3
4
Nilai mahasiswa untuk tugas ini =
Predikat Nilai berdasarkan konversi angka :
Jumlah skor mahasiswa
12
Angka Pencapaian
Nilai Huruf
4
A
3
B
2
C
1
D
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 9
Inisiasi 2
Prinsip-Prinsip Dan Karakteristik
Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online kali ini, Anda akan dipandu oleh tutor Anda untuk matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
Pada inisiasi kedua ini, akan kita diskusikan materi yang ada pada bahan ajar cetak. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam buku ajar cetak, terdapat bahasan mengenai prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah dan Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah.
Setelah mengikuti inisiasi ini, diharapkan Anda akan dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan karakteristik MBS .
Pada masa sekarang, pendidikan bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah dan sekolah, melainkan semua lapisan masyarakat turut serta bertanggung jawab atas kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan. Mereka adalah para Stakeholders pendidikan kita. Mereka secara bersama-sama dapat mengelola pendidikan di sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah.
Sebagaimana telah Anda pahami, bahwa tujuan utama Manjemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah terciptanya peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya MBS sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dan kebijakan dari pemerintah yang bersifat top down. Sekolah beserta masyarakat dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yang sesuai dengan keadaan setempat dan melaksanakan visi sebut secara mandiri.
Anda juga telah memahami bahwa UU. nomor 20/tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Pada Bab XV Pasal 54 menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan,kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber pelaksana dan pengguna hasil pendidikan.
Tentunya Anda pernah melihat berbagai partisipasi masyarakat untuk sekolah. Para orang tua dan masyarakat turut bekerja sama untuk bersama-sama mencapai kemajuan sekolah. Mereka yang sedang kerja bakti bergotong royong itu adalah para orang tua murid. Mereka bersama-sama memperbaiki gedung sekolah dan membangun
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 1
taman sekolah agar anak-anak dapat belajar di sekolah dengan suasana yang menyenangkan. Ini adalah contoh peran serta orang tua siswa dalam upaya kemajuan sekolah.
Masyarakat merupakan komponen utama terselenggaranya proses pendidikan. Kontribusi masyarakat di lingkungan sekolah perlu dioptimalkan sebagai upaya pemberdayaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah dengan paradigma pendidikan yang baru. Masyarakat dapat memberikan sumbangsihnya kepada sekolah dengan memberikan masukan-masukan terutama dalam penyusunan program-program sekolah. Sekolah dan Komite Sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua siswa dalam memecahkan persoalan pengembangan sekolah.
Demikian juga dalam pelaksanaan program sekolah, dukungan masyarakat perlu dikembangkan dengan upaya-upaya pemberdayaan. Rencana Pengembangan Sekolah dibuat bersama-sama oleh sekolah dan masyarakat . Rencana sekolah dapat dipajang secara terbuka, diperbaharui setiap tahun, dan dilaksanakan. Peningkatan peran serta masyarakat dapat berupa peningkatan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran anak.
Nah, Saudara mahasiswa sebagaimana topik kita kali ini, kami persilakan Anda belajar dan mencari sumber-sumber matreri mengenai prinsip-prinsip dalam Manajemen Berbasis Sekolah yang menunjukkan gambaran Prinsip Partisipatif, Prinsip Transparansi,
dan Prinsip Akuntabilitas.
Prinsip-Prinsip MBS
Pada prinsip Otonomi Anda telah memahaminya sebagai kemandirian yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri (pengelolaan mandiri). Dalam hal prinsip pengelolaan mandiri dibedakan dari pandangan yang menganggap sekolah hanya sebagai satuan organisasi pelaksana yang hanya melaksanakan segala sesuatu berdasarkan pengarahan, petunjuk, dan instruksi dari atas atau dari luar. Kemandirian dalam program dan pendanaan merupakan tolok ukur utama kemandirian sekolah. Pada gilirannya, kemandirian yang berlangsung secara terus menerus akan menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku. Tentu saja kemandirian yang dimaksud harus didukung oleh sejumlah kemampuan, yaitu kemampuan mengambil keputusan yang terbaik, kemampuan berdemokrasi/ menghargai perbedaan pendapat, kemampuan memobilisasi sumber daya, kemampuan memilih cara pelaksanaan yang terbaik, kemampuan berkomunikasi dengan cara yang efektif, kemampuan memecahkan persoalan-persoalan sekolah, kemampuan
2 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
adaptif dan antisipatif, kemampuan bersinergi dan berkolaborasi, serta kemampuan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Prinsip kedua sebagaimana telah Anda pahami adalah prinsip Fleksibilitas yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai keluwesan-keluwesan yang diberikan kepada sekolah untuk mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah. Dengan keluwesan sekolah yang lebih besar, sekolah akan lebih lincah dan tidak harus menunggu arahan dari atasannya untuk mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya.
Dengan prinsip fleksibilitas ini, sekolah akan lebih responsif dan lebih cepat dalam menanggapi segala tantangan yang dihadapi. Seperti pada prinsip otonomi di atas, prinsip fleksibilitas yang dimaksud tetap mengacu pada kebijakan, peraturan dan perundangan yang berlaku. Program dan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) akan berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, bahkan ketika alokasi anggaran yang dimiliki sekolah jumlahnya sama, tetapi penekanan dan pemilihan prioritas dapat berbeda. Prinsip ini membuka kesempatan bagi kreativitas sekolah untuk melakukan upaya-upaya inovatif yang diyakini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah, terutama proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Peningkatan partisipasi yang dimaksud adalah penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik. Warga sekolah (guru, siswa, karyawan) dan masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, usahawan, dan sebagainya) didorong untuk terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan (berpartisipasi) dalam penyelenggaraan pendidikan, maka yang bersangkutan akan mempunyai “rasa memiliki” terhadap sekolah, sehingga yang bersangkutan juga akan bertanggungjawab dan berdedikasi dalam mencapai tujuan sekolah.
Jadi, makin besar tingkat partisipasi, makin besar pula rasa memiliki; makin besar rasa memiliki, makin besar pula rasa tanggungjawab; dan makin besar rasa tanggungjawab, makin besar pula dedikasinya. Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam penyelenggaraan sekolah harus mempertimbangkan keahlian, batas kewenangan, dan relevansinya dengan tujuan partisipasi. Peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah akan mampu menciptakan: (a) keterbukaan (transparansi); (b) kerja sama yang kuat; (c) akuntabilitas; dan (d) demokrasi pendidikan. Nah, tentunya Anda telah mampu menjelaskan atau memberi contoh –contohnya.
Selanjutnya pada prinsip inisiatif didasarkan atas konsepsi bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis. Oleh karena itu, potensi suber daya manusis
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 3
harus selalu digali, ditemukan, dan kemudian dikembangkan. Dengan demikian, lembaga pendidikan harus menggunakan pendekatan pengembangan sumber daya manusia (human resources development) yang memiliki konotasi dinamis dan menganggap serta memperlakukan manusia di sekolah sebagai aset yang amat penting dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Prinsip tersebut menunjukkan pentingnya faktor manusia pada efektivitas orgnanisasi. Perspektif sumber daya manusia menekankan bahwa orang adalah sumber daya berharga di dalam organisasi sehingga butir utama manajemen adalah mengembangkan sumber daya manusia di dalam sekolah untuk berinisiatif. Berdasarkan perspektif ini, maka MBS bertujuan membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan baik dan mengembangkan potensinya.
Karakteristik MBS
Sekarang kita kembali ke topik karakteristik MBS sebagaimana Anda telah mempelajarinya pada bahan ajar cetak. Anda telah memahami bahwa MBS memiliki 8 karakteristik. Kedelapan karakteristik tersebut adalah Pertama, sekolah dengan MBS memiliki misi atau cita-cita menjalankan sekolah untuk mewakili sekelompok harapan bersama, keyakinan dan nilai-nilai sekolah, membimbing warga sekolah di dalam aktivitas pendidikan dan memberi arah kerja.
Kedua, aktivitas pendidikan dijalankan berdasarkan karakteristik kebutuhan dan situasi sekolah. Hakikat aktivitas sangat penting bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, karena secara tidak langsung memperkenalkan perubahan manajemen sekolah dari menajemen kontrol eksternal menjadi model berbasis sekolah.
Ketiga, terjadinya proses perubahan strategi manajemen yang menyangkut hakikat manusia, organisasi sekolah, gaya pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, penggunaan kekuasaan, dan keterampilan-keterampilan manajemen. Oleh karena itu dalam konteks pelaksanaan MBS, perubahan strategi manajemen lebih memandang pada apek pengembangan yang tepat dan relevan dengan kebutuhan sekolah.
Keempat, keleluasaan dan keweangan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan, guna memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi, baik tenaga kependidikan, keuangan dan sebagainya.
Kelima, MBS menuntut peran aktif sekolah, adiministrator sekolah, guru, orang tua, dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan di sekolah.
Keenam, MBS menekankan hubungan antarmanusia yang cenderung terbuka, bekerja sama, semangat tim, dan komitmen yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, iklmi orgnanisasi cenderung mengarah ke tipe komitmen sehingga efektivitas sekolah dapat tercapai.
4 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Ketujuh, peran administrator sangat penting dalam kerangka MBS, termasuk di dalamnya kualitas yang dimiliki administrator,
Kedelapan, dalam MBS, efektivitas sekolah dinilai menurut indikator multitingkat dan multisegi.
Kami yakin Anda telah memahami dan menjelaskan lebih lanjut dengan contoh-contoh yang ada di sekolah Anda semua. Selanjutnya, kami mempersilakan Anda membaca kembali bahan ajar cetak Manajemen Berbasis Sekolah yang telah Anda miliki , khususnya unit yang membahas prinsip dan karakterisasi MBS dengan cermat, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
1. Berdasarkan apa yang Anda pahami, sebutkan kembali prinsip-prinsip MBS dalam upaya peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
2. Bagaimana prinsip tersebut dapat diimplementasikan dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah ?
3. Setelah Anda memahami ada 8 karakteristik MBS, bagaimana menurut pengamatan Anda apabila karakteristik-karakteristik tersebut dikaitkan dengan kondisi riil di sekolah Anda, adakah yang sudah cocok, apabila belum mengapa ?
Selanjutnya, untuk mengetahui keakuratan hasil jawaban Anda, kami persilakan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas mailing list yang telah Saudara ikut bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat mailing list perguruan tinggi tempat Anda kuliah.
Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut.
Nah Saudara, sampai di sini pertemuan tutorial online kita melalui wahana internet, sampai jumpa dan Selamat belajar! Selamat menikmati hari-hari indah Anda !
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 5
Alternative Assessment
Penugasan Tutorial Online Inisiasi Mbs # 2.
Saudara mahasiswa, tibalah saatnya Anda mengerjakan assessment sebagai bagian tak terpisahkan dari tutorial online. Diharapkan melalui assessment kali ini, pemahaman Anda terhadap materi perkuliahan semakin mantap dan komprehensif.
Saudara mahasiswa, Anda diminta untuk membaca bahan ajar cetak keseluruhan unit 2. Anda juga diminta memndownload dan membaca artikel dari internet,misalnya : dengan membuka search web goofle kemudian ketik manajemen berbasis sekolah+ prinsip-prinsip MBS+ karakteristik +……dan sebagainya atau http://www.google.com ke:www.bappenas.go.id, bisa juga langsung pada yang Anda inginkan melalui google dengan pencarian misalnya : Pendidikan.pdf+strategi+belajar+mengajar, dan sebagainya.
Assessment kali ini, selain Anda diminta untuk membaca juga menuliskan pemahaman Anda dalam bentuk essay. Hal ini dimaksudkan agar Anda memiliki kompetensi dasar dalam memahami prinsip dan karakteristik MBS. Pengukuran keberhasilan Anda akan dilihat dari hasil tulisan esai Anda.
Selanjutnya Anda harus menulis esei yang isinya berupa paragraf-paragraf yang isinya mencakup jawaban dari pertanyaan:
• Konsep apa yang dapat pahami tentang prinsip-prinsip MBS(tulislah dalam 1 paragraf)
• Karakteristik MBS ( tulislah 1 paragraf)
• Gambaran di tempat Anda bertugas ( 2 paragraf)
• Kesimpulan ( tulislah 1 paragraf)
Nah Saudara, selamat mengerjakan. Untuk mengetahui rubrik/skala penilaian dapat dilihat pada halaman berikut ini.
6 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
RUBRIK/SKALA PENILAIAN
EVALUASI RUBRIK INISIASI MBS # 2
Nama Mahasiswa : -------------------------------------------------------------------------------
NIM : -------------------------------------------------------------------------------
Tanggal mengirin :--------------------------------------------------------------------------------
Alamat e-mail :--------------------------------------------------------------------------------
Kriteria Penilaian (1) lemah, (2) cukup (fair), (3) baik (adequate), (4) sangat baik (very good), dan (5 sempurna (exellent
A. Content Thoughts (Kemampuan Kognitif dan Pemahaman Isi)
ASPEK YANG DINILAI
SKALA NILAI
Kemampuan mengingat informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan memahami informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menerapkan informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menganalisis informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan mensintesakan 2 informasi/lebih MBS
1
2
3
4
Kemampuan mengkritisi informasi MBS
1
2
3
4
B. Organization and Style Thoughts ( Sistematika Penulisan)
Kemampuan menuliskan ide
1
2
3
4
Kemampuan mengembangkan gagasan
1
2
3
4
Kemampuan menerapkan ejaan dalam bahasa tulis
1
2
3
4
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 7
C. Afection Domain ( Afektif)
Ketepatan waktu mengerjakan tugas
1
2
3
4
Kerapihan dan sistematika
1
2
3
4
Kerjasama dengan teman (peer learning)
1
2
3
4
Nilai mahasiswa untuk tugas ini =
Jumlah skor mahasiswa
12
Predikat Nilai berdasarkan konversi angka :
Angka Pencapaian
Nilai Huruf
4
A
3
B
2
C
1
D
8 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Inisiasi 3
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online kali ini, Anda akan dipandu oleh tutor Anda untuk matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
Pada inisiasi ketiga ini, akan kita diskusikan materi yang ada pada bahan ajar cetak. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam buku ajar cetak, unit 3 materi yang dibicarakan adalah implementasi MBS. Tentunya Anda telah bisa menjawab persoalan sebagaimana telah tercantum dalam bahan ajar setak bukan? Dalam bahan ajar cetak, tertulis persoalan bagaimana strategi implementasi manajemen berbasis sekolah agar berhasil? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan implementasi MBS? Apa ukuran-ukuran keberhasilan implementasi MBS?
Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan dari kegiatan tutorial 3 ini Anda diharapkan akan mampu:
1. Menguraikan strategi implementasi MBS.
2. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi MBS.
3. Mendeskripsikan ukuran-ukuran keberhasilan implementasi MBS.
4. Menjelaskan pentingnya perencanaan pengembangan sekolah.
5. Mendeskripsikan tahap perencanaan pengembangan sekolah.
6. Menjabarkan pelaksanaan dan evaluasi MBS.
Tentunya setelah mempelajari bahan ajar cetak, Anda telah mampu mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tersebut. Namun dalam tutorial online kali ini, akan diingatkan kembali hal-hal yang terkait dengan implementasi MBS.
Saudara mahasiswa, tentunya Anda telah paham bukan bahwa tidak ada strategi tunggal yang dapat menjamin keberhasilan implementasi MBS untuk semua tempat dan kondisi. Strategi implementasi MBS akan berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, dan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Namun demikian, implementasi MBS akan berhasil apabila bertolak dari strategi yang mengacu kepada prinsip dan karaketeristik MBS itu sendiri.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan implementasi MBS ialah: (1) adanya political will dari pengambil kebijakan yang dapat dijadikan dasar hukum bagi sekolah, (2) finansial atau keuangan yang memadai, (3) sumber daya manusia yang tersedia, (4) budaya sekolah, (5) kepemimpinan, serta (6) keorganisasian sekolah. Keenam faktor
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 1
tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain dalam mendukung keberhasilan implementasi MBS.
Sekolah yang telah menerapkan MBS dapat dilihat dari beberapa ukuran atau indikator. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat dari 3 pilar kebijakan pendidikan nasional yaitu pemerataan dan peningkatan akses, peningkatan mutu dan daya saing, serta tata layana pendidikan yang lebih baik. Berdasarkan ketiga pilar tersebut, indikator-indikator keberhasilan implementasi MBS dapat dilihat dari semakin meningkat dan membaiknya: (1) jumlah siswa yang mendapat layanan pendidikan, (2) kualitas layanan pendidikan (seperti pembelajaran), yang berdampak pada peningkatan prestasi akademik dan non akademik siswa dan jumlah siswa yang tingkat tinggal kelas menurun, (4) produktivitas sekolah (efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya), (5) relevansi pendidikan, (6) keadilan dalam penyelenggaraan pendidikan, (7) partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pengambilan keputusan, (8) iklim dan budaya kerja sekolah, (9) kesejahteraan guru dan staf sekolah, serta (10); demokratisasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Anda masih ingat bukan bahwa faktor-faktor pendukung keberhasilan implementasi MBS adalah: political will, finansial / keuangan, sumber daya manusia, budaya sekolah, serta kepemimpinan dan keorganisasian. Contoh-contoh indikator keberhasilan implementasi MBS adalah sebagai berikut: (a). Dilihat dari aspek pemerataan dan peningkatan akses adalah meningkatnya nilai APK, APM dan AT. (b) dilihat dari aspek mutu adalah meningkatnya prestasi akademik dan non- akademik siswa, seperti nilai ujian sekolah, meraih prestasi dalam olimpiade matematika, dan sebagainya. (c) dilihat dari aspek layanan pendidikan di sekolah adalah berkurangnya jumlah siswa yang tinggal kelas, drop out, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri sekolah yang melaksanakan MBS dilihat dari berbagai aspek, yaitu (a) aspek organisasi: sekolah menyusun rencana pengembangan sekolah dan dapat menggerakkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan. (b). Pembelajaran: meningkatkan kualitas belajar siswa, menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. (c) sumber daya manusia: memberdayakan staf dan menempatkan personil yang dapat melayani keperluan siswa, menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi staf.
2 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Selanjutnya, kami mempersilakan Anda membaca kembali bahan ajar cetak Manajemen Berbasis Sekolah yang telah Anda miliki , khususnya unit 3 dengan cermat, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
1. Bagaimanakah sekolah mampu mengimplementasikan MBS untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana dengan kondisi di lingkungan Anda, deskripsikan berdasarkan pengamatan dan analisis Anda !
Selanjutnya, untuk mengetahui keakuratan hasil jawaban Anda, kami persilakan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas mailing list yang telah Saudara bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat mailing list perguruan tinggi tempat Anda kuliah.
Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut. Perlu Anda ketahui, bahwa materi ini sangat penting untuk Anda kuasai.
Nah Saudara, sampai di sini pertemuan tutorial online kita melalui wahana internet, sampai jumpa dan Selamat belajar! Selamat menikmati hari-hari indah Anda !
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 3
Alternative Assessment
Penugasan Tutorial Online Inisiasi Mbs # 3.
Saudara mahasiswa, tibalah saatnya Anda mengerjakan assessment sebagai bagian tak terpisahkan dari tutorial online. Diharapkan melalui assessment kali ini, pemahaman Anda terhadap materi perkuliahan semakin mantap dan komprehensif.
Saudara mahasiswa, Anda diminta untuk membaca bahan ajar cetak keseluruhan unit 3 sampai 5. Anda diminta merangkumnya dalam bentuk bagan-bagan atau peta konsep.
Assessment kali ini, selain Anda diminta untuk membaca juga menuliskan petra konsep pemahaman Anda dalam bentuk bagan-bagan resume. Hal ini dimaksudkan agar Anda memiliki kompetensi dasar dalam memahami MBS. Pengukuran keberhasilan Anda akan dilihat dari hasil tulisan esai Anda.
Selanjutnya Anda harus membuat peta konsep dalam bentuk bagan-bagan yang isinya mencakup sub-sub yang ada pada unit yang membahas ini dalam bahan cetak
Nah Saudara, selamat mengerjakan. Untuk mengetahui rubrik/skala penilaian dapat dilihat pada halaman berikut ini.
4 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
RUBRIK/SKALA PENILAIAN
EVALUASI RUBRIK INISIASI MBS #3
Nama Mahasiswa : -------------------------------------------------------------------------------
NIM : -------------------------------------------------------------------------------
Tanggal mengirin :--------------------------------------------------------------------------------
Alamat e-mail :--------------------------------------------------------------------------------
Kriteria Penilaian (1) lemah, (2) cukup (fair), (3) baik (adequate), (4) sangat baik (very good), dan (5 sempurna (exellent
A. Content Thoughts (Kemampuan Kognitif dan Pemahaman Isi)
ASPEK YANG DINILAI
SKALA NILAI
Kemampuan mengingat informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan memahami informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menerapkan informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan menganalisis informasi MBS
1
2
3
4
Kemampuan mensintesakan 2 informasi/lebih MBS
1
2
3
4
Kemampuan mengkritisi informasi MBS
1
2
3
4
B. Organization and Style Thoughts ( Sistematika Penulisan)
Kemampuan menangkap ide utama dalam peta konsep
1
2
3
4
Kemampuan mengembangkan ide dalam sub-sub
1
2
3
4
Kemampuan menyusun peta konsep dalam bentuk/tipografi
1
2
3
4
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 5
C. Afection Domain ( Afektif)
Ketepatan waktu mengerjakan tugas
1
2
3
4
Kerapihan dan sistematika
1
2
3
4
Kerjasama dengan teman (peer learning)
1
2
3
4
Nilai mahasiswa untuk tugas ini =
Jumlah skor mahasiswa
12
Predikat Nilai berdasarkan konversi angka :
Angka Pencapaian
Nilai Huruf
4
A
3
B
2
C
1
D
6 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Inisiasi 4
Peran Serta Masyarakat Dalam Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online kali ini, Anda akan dipandu oleh tutor Anda untuk matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
Pada inisiasi keempat ini, akan kita diskusikan materi yang ada pada bahan ajar cetak. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam buku ajar cetak, unit 4 materi yang dibicarakan adalah peran serta masyarakat dalam MBS. Saudara, pendidikan bukan hanya kewajiban pemerintah, sekolah, dan guru saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Masyarakat diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakatan masyarakat. Anda tentunya paham, siswa belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat.
Saudara mahasiswa, tentunya setelah mempelajari bahan ajar cetak Anda telah memiliki pemahaman bahwa pendidikan merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama segenap pihak, termasuk masyarakat. Sudah tentu diharapkan setelah mempelajari unit 4 pada buku cetak Anda telah mampu :
1. mendiskripsikan konsep dasar peran serta masyarakat dalam pendidikan;
2. menjelaskan peran serta orang tua dalam pendidikan; serta
3. menjabarkan peran serta masyarakat dan komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Saudara mahasiswa, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Peran serta masyarakat itu tidak hanya berupa dukungan dana atau sumbangan fisik saja, tetapi bisa lebih dari itu. Peran serta masyarakat sudah dapat dianggap baik jika dapat dapat terlibat dalam bidang pengelolaan sekolah, apalagi bila dapat masuk ke biang akademik. Orang tua merupakan salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan MBS. Sebagai pihak yang sangat berkepentingan dengan kemajuan belajar anaknya, orang tua sudah selayaknya dilibatkan secara aktif oleh sekolah untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Peran serta mereka tidak hanya berupa dana, tetapi juga [emikiran atau tenaga dalam pembelajaran, perencanaan pengembangan sekolah, dan pengelolaan kelas. Komitmen dan kerjasama Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 1
sangat diperlukan dalam upaya realisasi peran serta ini. Antara sekolah dan orang tua idealnya saling proaktif. Peran serta orang tua dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat disesuaikan dengan latar belakang sosial ekonomi dan kemampuan orang tua.
Demikian pula, dukungan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan sekolah melibatkan peran serta tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama, dunia usaha dan dunia industri, serta kelembagaan sosial budaya. Penyertaan mereka dalam pengelolaan sekolah hendaknya dilakukan secara integral, sinergis, dan efektif, dengan memperhatikan keterbukaan sekolah untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat dalam meningkatkan mutu sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah dapat berjalan dengan baik apabila komite sekolah diberdayakan secara optimal. Komite sekolah dbentuk sebagai mitra sekolah dalam mengembangkan diri menuju peningkatan kualitas pendidikan. Dalam pelaksanaannya komite sekolah bekerja berdasarkan fungsi-fungsi manajemen.
Sebagai mitra sekolah, komite sekolah memiliki peran sebagai (1) advisory agency (pemberi pertimbangan), (2) supporting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), (3) controlling agency (pengontrol kegiatan layanan pendidikan), dan (4) mediator atau penghubung atau pengait tali komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Sejalan dengan upaya memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat, sekolah diharapkan dapat membina jalinan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat. Sebagai bagian dari konsep Manajemen Berbasis Sekolah, pemberdayaan komite/dewan sekolah ini merupakan wujud manajemen partisipatif yang melibatkan peran serta masyarakat, sehingga semua kebijakan dan keputusan yang diambil adalah kebijakan dan keputusan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
2 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah
Selanjutnya, kami mempersilakan Anda membaca kembali bahan ajar cetak Manajemen Berbasis Sekolah yang telah Anda miliki , khususnya unit 4 dengan cermat, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
1. Bagaimanakah sekolah mampu memberdayakan peran serta orang tua, komite sekolah dan masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana dengan kondisi di lingkungan Anda, deskripsikan berdasarkan pengamatan dan analisis Anda !
Untuk mengetahui keakuratan hasil jawaban Anda, kami persilakan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas mailing list yang telah Saudara bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat mailing list perguruan tinggi tempat Anda kuliah.
Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut. Perlu Anda ketahui, bahwa materi ini sangat penting untuk Anda kuasai.
Nah Saudara, sampai di sini pertemuan tutorial online kita melalui wahana internet, sampai jumpa dan Selamat belajar! Selamat menikmati hari-hari indah Anda !
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 3
Inisiasi 5
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidikan Dan Kependidikan Dalam Manajemen Berbasis Sekolah
Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online kali ini, Anda akan dipandu oleh tutor Anda untuk matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
Pada inisiasi kelima ini, akan kita diskusikan materi yang ada pada bahan ajar cetak. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam buku ajar cetak, unit 5 materi yang dibicarakan adalah peningkatan profesionalisme tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan dalam MBS.
Saudara mahasiswa, sebagaimana Anda tahu, tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbing-an dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pendidik bertugas menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Untuk itu, pendidik harus memiliki komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai pendidik ia harus memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan, sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Anda mengetahui pula bahwa pada dasarnya upaya memberdayakan kinerja tenaga pendidik dalam konteks MBS adalah melalui koodinasi dan komunikasi. Koordinasi yang dilakukan kepala sekolah dengan para guru dan masyarakat dapat dilakukan secara vertikal, horisontal, fungsional, dan diagonal. Koordinasi dapat juga dilakukan secara internal dan eksternal. Koordinasi dilakukan secara terus menerus sebagai langkah konsolidasi untuk memperkuat kelembagaan dalam mencapai tujuan.
Guru merupakan kunci keberhasilan peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Sebagai manajer kelas, guru harus mempromosikan fasilitas belajar bagi para siswa. Sebagai motivator, guru harus mampu menjadi mendorong dan menyemangati siswanya dalam belajar dan mengubah sikap siswa yang kurang termotivasi.
Kelompok Kerja Guru dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah sangat berperan dalam mewujudkan MBS. Kelompok Kerja Guru merupakan wadah berkumpulnya para guru dalam satu gugus yang berfungsi untuk meningkatkan mutu kegiatan
Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah 1
belajar mengajar di sekolah melalui kegiatan pemecahan masalah, melakukan uji coba dan mengembangkan ide-ide baru proses pembelajaran, serta kegiatan lain yang menunjang kemajuan pendidikan di sekolah. Dalam sistem gugus, KKG menjadi penting dalam MBS karena dapat dipandang sebagai pembinaan profesional guru. Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan hanya dengan memperbaharui kurikulum belaka, melainkan juga dengan konsep-konsep pendidikan yang menjadi mind set guru, menjadikan professional behaviour dengan motivasi intrinsiknya, yang dapat dilakukan di kelas, di sekolah, dan dalam hubungannya antarguru sebagaimana terjadi dalam KKG.
Selanjutnya, kami mempersilakan Anda membaca kembali bahan ajar cetak Manajemen Berbasis Sekolah yang telah Anda miliki , khususnya unit 5 dengan cermat, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
1. Bagaimanakah sekolah mampu memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana dengan kondisi di lingkungan Anda, deskripsikan berdasarkan pengamatan dan analisis Anda !
Nah, untuk mengetahui keakuratan hasil jawaban Anda, kami persilakan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas mailing list yang telah Saudara bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat mailing list perguruan tinggi tempat Anda kuliah.
Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut. Perlu Anda ketahui, bahwa materi ini sangat penting untuk Anda kuasai. Nah Saudara, sampai di sini pertemuan tutorial online kita melalui wahana internet, sampai jumpa dan Selamat belajar! Selamat menikmati hari-hari indah Anda !
2 Inisiasi Manajemen Berbasis Sekolah

baca selengkapnya......